Selasa, 04 Oktober 2016

CONGRATULATIONS


Selamat kepada adik kita Juliya Ascha R. Teknik Kimia Universitas Mulawarman angkatan 2016, yang telah masuk dalam 5 besar urutan pemenang lomba essay milad BKKMTKI, dengan judul essaynya adalah "Mari Kita Bangun Sistem Pertanian Terpadu di Benuo Taka"
Berikut merupakan isi dari essay nya:

Pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagai Implementasi Ilmu Teknik Kimia guna Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Mari Kita Bangun Sistem Pertanian Terpadu di Benuo Taka!
Oleh: Juliya Ascha Riandis
1609065011 – Teknik Kimia
Fakultas Teknik – Universitas Mulawarman
Tahu kah kalian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Provinsi Kalimantan Timur? Iya tidak semua orang menggenal kabupaten ini, orang lebih menggenal Kota Samarinda sebagai ibu kota provinsi atau Kota Balikpapan. Kabupaten Penajam Paser Utara, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Penajam. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan Kota Balikpapan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pasir dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat. Penajam merupakan kabupaten termuda di provinsi Kalimantan Timur yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Pasir. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dibentuk melalui UU No. 7 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
Benuo Taka yang artinya Daerah Kita atau Kampung Halaman Kita adalah kata semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Semboyan ini mengadopsi dari bahasa Suku Paser yang bermakna bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya namun tetap merupakan satu kesatuan ikatan kekeluargaan.
Kabupaten ini terletak di seberang Kota Balikpapan, jika ingin ke sini bisa melalui jalur darat dan laut. Kebanyakan orang lebih memilih jalur laut karena waktu tempuh relatif cepat.

Melihat Sumber Daya Alam Kabupaten Penajam Paser Utara
            Di kabupaten ini, daerah sepanjang pesisir di dominasi oleh nelayan, daerah pusat di dominasi oleh pegawai swasta atau instansi pemerintah, sedangkan daerah sepanjang menuju perbatasan dengan Kabupaten Paser didominasi oleh petani dan peternak. Jika  melihat jalur darat hanya terdapat satu jalan provinsi yang menghubungkan antar kecamatan di Kab. PPU, begitu pula antar kabupaten dengan Kabupaten Paser.
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki Sumber Daya Alam yang cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hasil hutan (kayu, madu) , perkebunan (kelapa sawit), pertanian, perikanan, peternakan , dan pertambangan (batu bara) serta minyak bumi. Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi penduduk untuk menambah pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengenal Sistem Pertanian Terpadu


 Salah satu contoh sistem yang mulai dikembangkan di Indonesia adalah   Sistem pertanian terpadu (Integrated Farming).   Sistem pertanian terpadu dapat didefinisikan sebagai penggabungan kegiatan pertanian, peternakan, perikananperkebunan dan segala kegiatan terkait pertanian yang dilakukan dalam satu tempat/lahan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tempat/lahan pertanian, konservasi lingkungan dan mewujudkan kemandirian para pelaku kegiatan (Petani Terpadu) tanpa ketergantungan pada pihak lain. Mewujudkan harapan tersebut secara bertahap akan meningkatkan taraf ekonomi para pelaku khususnya dan masyarakat desa pada umumnya karena mereka akan mendapatkan berbagai sumber penghasilan dari usaha yang dilakukannya.
Pada dasarnya sistem pertanian terpadu dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi energi yang ada di sekitar lahan. Dalam siklus ekologisemuanya bermanfaat yang berartitidak ada limbah dari dalam pelaksanaan pertanian terpadu. Limbah pertanian seperti jerami dimanfaatkan untuk pakan ternak dan limbah ternak (feses/kotoran) dimanfaatkan untuk pupuk organik atau biogas. Semua ini dilakukan secara berkelanjutan dan untuk mencapai hasil yang maksimal semua sektor kegiatan pertanian terpadu dilakukan pada satu lokasi.
Penerapan sistem ini nantinya diharapkan bisa menghasilkan 4F antara lain :
1.    F1 (Food)
-     Sektor pertanian dan perkebunan dapat menghasilkan sumber energi pangan
berupa beras, jagung, ketela, kedelai, kacang dan sayuran.
-     Sektor peternakan dapat menghasilkan daging, telur dan susu.
-     Sektor perikanan dapat menghasilkan daging ikan tawar seperti lele, gurami, nila
dan lain-lain.
2.    F2 (Feed)
Limbah pertanian seperti jerami padi, jagung dan kedelai dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan kering ternak ruminansia (sapi, kerbau dan kambing) dengan cara difermentasi terlebih dahulu atau diberikan secara langsung. Sedangkan limbah pengolahan pangan sektor pertanian (bekatul, bungkil kedelai, bungkil jagung) dapat dimanfaatkan untuk pembuatan konsentrat/pakan ternak unggas dan ikan air tawar.
3.    F3 (Fuel)
Limbah peternakan (kotoran/feses) dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan biogas yang akhirnya menjadi sumber energi panas untuk memasak. Jadi tidak perlu lagi membeli bahan bakar atau gas LPG yang harganya kian melambung. Jika dimanfatkan lebih lanjut biogas bias menjadi bahan bakar alternative penggerak mesin.
4.    F4 (Fertilizer)
Air kencing ternak ruminansia bisa diolah menjadi pupuk organik cair dan biopestisida. Sedangkan limbah dari pembuatan biogas bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik padat yang siap di aplikasikan ke lahan.

Rancang Bangun Sistem Pertanian Terpadu di Kabupaten Penajam Paser Utara
Sistem Pertanian Terpadu diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai masalah seperti kurangnya pasokan energy listrik di Kabupaten  Penajam Paser Utara khususnya di daerah pelosok dan jauh dari pusat kabupaten dimana listrik hanya menyala selama 6-12 jam/hari.
Jadi Sistem Pertanian Terpadu yang sedang dikembangkan oleh pemerintah ini bisa juga diterapkan di Kabupaten ini. Kita bayangkan jika system ini bisa berjalan tentu bermanfaat sekali untuk masyarakat dalam mengatasi keterbatasan.
Bahkan secara tidak langsung sistem ini akan meningkatkan kesehatan karena sumber energi pangan yang dihasilkan adalah organik. Berperan serta dalam pemeliharaan kwalitas tanah yang kian hari keadaannya kian kritis. Tanaman membutuhkan unsur hara tanah dan C-Organik yang cukup. Secara alami kebutuhan tersebut sudah tersedia di alam, namun ketersediaannya belum tentu mencukupi apalagi dengan pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan dan berlangsung sekian lama. Hal tersebut menyebabkan unsur hara dan C-Organik dalam tanah tidak lagi tersedia seperti dulu.

Mula-mula, beri pemahaman dan konsep kerja mengenai system tanam terpadu kepada masyarakat agar mereka tidak salah paham dan bisa bekerjasama. Kemudian setelah itu membuat konsep dan jalur pembangunan atau melakukan survey secara menyeluruh di daerah yang akan di terapkan system, sehingga pembangunan bisa tepat sasaran dan maksimal.

Setelah mendapat persetujuan dari instansi terkait, barulah kita mulai pembangunan. Mulai membuat tampungan biogas skala besar dalam dan saluran bahan baku (feses) dari peternakan dengan jalur bawah tanah. Kemudian diproses hingga dapat digunakan dalaam kehidupan sehari-hari.


Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu
Jika di kelola dengan baik Sistem Tanam Terpadu bisa menghasilkan banyak keuntungan dan potensi. Tak hanya sumber pangan, papan, sandang, yang membaik tetapi juga ekonomi nilai jual dan perindustrian juga ikut terkena dampak. Bayangkan jika biogas ini tak hanya bahan bakar memasak di setiap rumah, tetapi juga bisa dikelola menjadi bahan bakar mesin/generator listrik dan dapat disalurkan dari rumah-kerumah. Bisa pula menjadi penggerak generator untuk penjernih air, karena ada beberapa desa di Kabupaten PPU kesulitan air bersih. Dengan memanfaatkan air waduk dan sungai kita bisa membuat mesin penjernih air sederhana yang di gerakkan oleh tenaga air dan biogas.
Tentu saja hal ini harus mendapat dukungan dari semua pihak. Pemerintah dalam memberikan akses dalam sarana dan prasarana. Serta masyarakat dalam pelaksanaanya juga harus mendukung dan saling berdedikasi agar terlaksana secara nyata.

 Terimakasih penulis kepada:
  1. Tuhan Yang Maha Esa.
  2. HMTK FT-UNMUL yang telah membantu.
  3. Data tambahan dari:
a.       Novianto,Wawan.2014.Sistem Pertanian di Indonesia/Sistem Pertanian Terpadu(Web/Blog)

Teruskan dan Kembangkan bakatmu hingga di kemudian hari!!!

Bersama HMTK, Jayalah Indonesia!!!
#BiroDesainKreatif
#DivisiHumasdanKominfo
#KreatifBersama
#BersamaHMTKJayalahIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar