Pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagai
Implementasi Ilmu Teknik Kimia guna Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Mari Kita Bangun Sistem Pertanian
Terpadu di Benuo Taka!
Oleh: Juliya Ascha Riandis
1609065011 – Teknik Kimia
Fakultas Teknik – Universitas
Mulawarman
Benuo
Taka
yang artinya
Daerah
Kita
atau
Kampung
Halaman Kita
adalah kata
semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Semboyan ini
mengadopsi dari bahasa
Suku Paser yang bermakna bahwa Kabupaten Penajam
Paser Utara terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya namun tetap
merupakan satu kesatuan ikatan kekeluargaan.
Kabupaten
ini terletak di seberang Kota Balikpapan, jika ingin ke sini bisa melalui jalur
darat dan laut. Kebanyakan orang lebih memilih jalur laut karena waktu tempuh
relatif cepat.
Melihat Sumber Daya Alam Kabupaten Penajam
Paser Utara
Di kabupaten ini, daerah sepanjang
pesisir di dominasi oleh nelayan, daerah pusat di dominasi oleh pegawai swasta
atau instansi pemerintah, sedangkan daerah sepanjang menuju perbatasan dengan
Kabupaten Paser didominasi oleh petani dan peternak. Jika melihat jalur darat hanya terdapat satu jalan
provinsi yang menghubungkan antar kecamatan di Kab. PPU, begitu pula antar
kabupaten dengan Kabupaten Paser.
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki Sumber Daya Alam yang
cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hasil hutan (kayu, madu) ,
perkebunan (kelapa sawit), pertanian, perikanan, peternakan , dan pertambangan
(batu bara) serta minyak bumi. Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi
penduduk untuk menambah pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Mengenal Sistem
Pertanian Terpadu
Salah satu contoh sistem yang mulai
dikembangkan di Indonesia adalah Sistem pertanian terpadu (Integrated
Farming). Sistem pertanian terpadu dapat didefinisikan
sebagai penggabungan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan
dan segala kegiatan terkait pertanian yang dilakukan dalam satu tempat/lahan.
Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tempat/lahan pertanian,
konservasi lingkungan dan mewujudkan kemandirian para pelaku kegiatan (Petani
Terpadu) tanpa ketergantungan pada pihak lain. Mewujudkan harapan
tersebut secara bertahap akan meningkatkan taraf ekonomi para pelaku khususnya
dan masyarakat desa pada umumnya karena mereka akan mendapatkan berbagai sumber
penghasilan dari usaha yang dilakukannya.
Pada dasarnya sistem pertanian terpadu
dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi energi yang ada di sekitar
lahan. Dalam siklus ekologi, semuanya
bermanfaat yang berartitidak
ada limbah dari dalam pelaksanaan pertanian terpadu. Limbah pertanian seperti
jerami dimanfaatkan untuk pakan ternak dan limbah ternak (feses/kotoran)
dimanfaatkan untuk pupuk organik atau biogas.
Semua ini dilakukan secara berkelanjutan dan untuk mencapai hasil yang maksimal
semua sektor kegiatan pertanian terpadu dilakukan pada satu lokasi.
Penerapan
sistem ini nantinya diharapkan bisa menghasilkan 4F antara lain :
1. F1
(Food)
- Sektor pertanian dan perkebunan dapat menghasilkan
sumber energi pangan
berupa
beras, jagung, ketela, kedelai, kacang dan sayuran.
- Sektor peternakan dapat menghasilkan
daging, telur dan susu.
- Sektor perikanan dapat menghasilkan
daging ikan tawar seperti lele, gurami, nila
dan lain-lain.
2. F2
(Feed)
Limbah pertanian seperti
jerami padi, jagung dan kedelai dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan kering
ternak ruminansia (sapi, kerbau dan kambing) dengan cara difermentasi terlebih
dahulu atau diberikan secara langsung. Sedangkan limbah pengolahan pangan
sektor pertanian (bekatul, bungkil kedelai, bungkil jagung) dapat dimanfaatkan
untuk pembuatan konsentrat/pakan ternak unggas dan ikan air tawar.
3. F3
(Fuel)
Limbah peternakan
(kotoran/feses) dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan biogas yang
akhirnya menjadi sumber energi panas untuk memasak. Jadi
tidak perlu lagi membeli bahan bakar atau gas LPG yang harganya kian melambung.
Jika dimanfatkan lebih lanjut biogas bias menjadi bahan bakar alternative
penggerak mesin.
4. F4
(Fertilizer)
Air kencing ternak
ruminansia bisa diolah menjadi pupuk organik cair dan biopestisida. Sedangkan
limbah dari pembuatan biogas bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik padat yang
siap di aplikasikan ke lahan.
Rancang Bangun Sistem
Pertanian Terpadu di Kabupaten Penajam Paser Utara
Sistem
Pertanian Terpadu diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai masalah seperti
kurangnya pasokan energy listrik di Kabupaten
Penajam Paser Utara khususnya di daerah pelosok dan jauh dari pusat
kabupaten dimana listrik hanya menyala selama 6-12 jam/hari.
Jadi
Sistem Pertanian Terpadu yang sedang dikembangkan oleh pemerintah ini bisa juga
diterapkan di Kabupaten ini. Kita bayangkan jika system ini bisa berjalan tentu
bermanfaat sekali untuk masyarakat dalam mengatasi keterbatasan.
Bahkan
secara tidak langsung sistem ini akan meningkatkan kesehatan karena sumber
energi pangan yang dihasilkan adalah organik. Berperan serta dalam
pemeliharaan kwalitas tanah yang kian hari keadaannya kian kritis. Tanaman membutuhkan
unsur hara tanah dan C-Organik yang cukup. Secara
alami kebutuhan tersebut sudah tersedia di alam, namun ketersediaannya
belum tentu mencukupi apalagi dengan pemakaian pupuk
kimia dan pestisida yang berlebihan dan berlangsung sekian lama.
Hal tersebut menyebabkan unsur hara dan
C-Organik dalam tanah tidak
lagi tersedia seperti dulu.
Mula-mula, beri
pemahaman dan konsep kerja mengenai system tanam terpadu kepada masyarakat agar
mereka tidak salah paham dan bisa bekerjasama. Kemudian setelah itu membuat
konsep dan jalur pembangunan atau melakukan survey secara menyeluruh di daerah
yang akan di terapkan system, sehingga pembangunan bisa tepat sasaran dan
maksimal.
Setelah
mendapat persetujuan dari instansi terkait, barulah kita mulai pembangunan.
Mulai membuat tampungan biogas skala besar dalam dan saluran bahan baku (feses)
dari peternakan dengan jalur bawah tanah. Kemudian diproses hingga dapat
digunakan dalaam kehidupan sehari-hari.
Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu
Jika
di kelola dengan baik Sistem Tanam Terpadu bisa menghasilkan banyak keuntungan
dan potensi. Tak hanya sumber pangan, papan, sandang, yang membaik tetapi juga
ekonomi nilai jual dan perindustrian juga ikut terkena dampak. Bayangkan jika
biogas ini tak hanya bahan bakar memasak di setiap rumah, tetapi juga bisa
dikelola menjadi bahan bakar mesin/generator listrik dan dapat disalurkan dari
rumah-kerumah. Bisa pula menjadi penggerak generator untuk penjernih air,
karena ada beberapa desa di Kabupaten PPU kesulitan air bersih. Dengan memanfaatkan
air waduk dan sungai kita bisa membuat mesin penjernih air sederhana yang di
gerakkan oleh tenaga air dan biogas.
Tentu
saja hal ini harus mendapat dukungan dari semua pihak. Pemerintah dalam
memberikan akses dalam sarana dan prasarana. Serta masyarakat dalam
pelaksanaanya juga harus mendukung dan saling berdedikasi agar terlaksana
secara nyata.
Terimakasih
penulis kepada:
- Tuhan
Yang Maha Esa.
- HMTK
FT-UNMUL yang telah membantu.
- Data
tambahan dari:
a.
Novianto,Wawan
.2014.Sistem Pertanian di
Indonesia/Sistem Pertanian Terpadu(Web/Blog)
Teruskan dan Kembangkan bakatmu hingga di kemudian hari!!!
Bersama HMTK, Jayalah Indonesia!!!
#BiroDesainKreatif
#DivisiHumasdanKominfo
#KreatifBersama
#BersamaHMTKJayalahIndonesia